Riauterkini-PELALAWAN – Detik-detik tebing di Desa Kuala Terusan, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang longsor ke Sungai Kampar terekam kamera warga dan viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (2/9/2025) dan menimbulkan kekhawatiran warga sekitar karena jarak pemukiman dengan lokasi abrasi hanya sekitar lima meter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, M.Si, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, fenomena abrasi sungai memang sudah menjadi ancaman tahunan di wilayah tersebut, terutama karena bibir sungai tidak dilengkapi dengan turap penahan tebing.

“BPBD sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Kuala Terusan. Kami juga telah mengimbau warga yang rumahnya berjarak lima meter dari titik abrasi untuk segera mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman,” ujar Zulfan, Kamis (3/9/2025).

Dalam video yang beredar, terlihat tanah di tepi Sungai Kampar mulai mengalami retakan dan bergerak perlahan sebelum akhirnya ambles ke sungai. Tanah sepanjang hampir sepuluh meter dengan lebar lima meter terseret arus sungai. Dua pohon besar dan satu batang sawit ikut terbawa longsoran.

Zulfan menambahkan bahwa lokasi longsor berada di jalur sungai dengan aliran cukup deras, yang oleh warga disebut “terusan.” Wilayah tersebut dinilai rawan abrasi akibat tekanan arus sungai yang tinggi, apalagi saat musim hujan seperti sekarang.

“Panjang longsoran kemarin sekitar 10 meter. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Pelalawan untuk mencari solusi permanen agar abrasi tidak meluas,” katanya.

BPBD juga memprediksi curah hujan yang tinggi turut mempercepat proses erosi tanah di wilayah tersebut. Warga diminta tetap waspada dan segera melaporkan kepada petugas jika terjadi pergerakan tanah lanjutan atau tanda-tanda abrasi lainnya.

“Saat ini kondisinya belum membahayakan secara langsung, namun tetap harus diantisipasi. Perlu perhatian dari instansi terkait untuk menekan risiko lebih besar di kemudian hari,” pungkas Zulfan.***(ang)