Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 20
 
Seorang Ibu Muda di Pekanbaru Berjuang Dapatkan Hak Asuh Anak dari Mantan Suami

Riauterkini - PEKANBARU - Seorang ibu muda bernama Wen Shemei (29) sedang berjuang untuk mendapatkan hak asuh terhadap anaknya sendiri.

Buah hati yang ia lahirkan dan sempat dibesarkannya beberapa tahun, kini sepenuhnya dalam dalam pengawasan mantan suaminya Widodo (31) termasuk mantan mertuanya. Anak semata wayangnya itu sekarang sudah berusia delapan tahun.

Wen, kepada media ini, Jumat (1/12/23) mengatakan sidang mediasi antara dirinya dan mantan suaminya sedang diupayakan di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Namun dari dua kali mediasi, pada 23 dan 30 November mantan suaminya selalu tak hadir. Mulai sakit, kemudian sibuk di luar kota karena alasan pekerjaan.

PN Pekanbaru yang dipimpin oleh Hakim DENIEL RONALD S.H.,M.Hum pun kembali mengagendakan upaya mediasi ketiga pada 14 Desember nanti. Wen berharap, mantan suaminya menunjukkan itikad baik untuk hadir pada waktu yang sudah ditentukan.

"Ini soal itikad baik. Bukan lagi mencari siapa salah, tapi solusi. Saya ini ibu kandung yang melahirkan anak saya sendiri. Kenapa tidak boleh menemui buah hati saya sendiri," ujar Wen.

Selain upaya mediasi, Wen menceritakan, terakhir pada pertengahan November lalu, sempat mencoba kembali menemui anaknya di rumah mertuanya di Jalan Siak Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Namun usaha itu justru dihalang-halangi oleh mantan mertua. Dia mengaku bahkan sempat tertahan di garasi rumah yang dikelilingi pagar tinggi. Karena dituduh membuat keributan dan dipaksa menghapus video anaknya sendiri yang sempat divideokan. "Saya datangi ke rumah mantan mertua untuk melihat buah hati saya. Saya terus memohon agar pihaknya tidak mempersulit hubungan ibu dan anak kandungnya sendiri," katanya.

Wen datang tidak sendiri. Dia datang bersama seorang karyawannya dan pengacaranya Diana SE.SH selaku kuasa hukum dari kantor Law Firm Yuherwan Lebonk. Kejadian ini sempat direkam, termasuk saat Wen memohon kepada mertuanya agar diberikan kebebasan untuk bertemu anaknya yang selama ini dibatasi. Kejadian ini bahkan sempat ditangani kepolisian.

Di sisi lain ia menceritakan, pada tahun 2017 lalu, dia dan suaminya bercerai. Di PN Pekanbaru, melalui putusan hakim hak asuh anaknya yang masih berusia dua tahun saat itu, jatuh kepada mantan suaminya. Tetapi Wen mengaku tidak terlalu paham soal hukum dan tidak memperoleh informasi yang benar terhadap putusan tersebut. Menurut Wen, ketika itu malah diberitahukan kalau pengasuhan dilakukan secara bersama.

“Pada tahun 2017 tersebut saya mendapat penjelasan yang salah dari pengacara saya. Katanya tidak ada yang menang dan yang kalah. Mengasuh putrinya dilakukan bersama antara saya dengan mantan suami. Makanya saya tidak melakukan upaya banding atas putusan tersebut,” ujar Wen.

Tetapi apa yang terjadi, bukannya mengasuh secara bersama, untuk bertemu dengan putri kandungnya, justru dipersulit dan dibatasi. Sejak covid melanda pada akhir 2019 lalu, Wen tidak dapat bertemu dengan anaknya. Bahkan ada dari pihak Pengacara Widodo yang bernama Satria Dewi menyatakan kalau ingin bertemu dengan anaknya, Wen harus membuat surat perjanjian di atas notaris dengan jadwal 2 x dalam sebulan.

Hasil keputusan pengadilan pun diterima setelah tiga bulan dari pengacara bernama Syafriadi Atmaja S.H M.H Wen. Sehingga upaya banding sudah tidak bisa dilakukan pada saat itu. Bahkan Wen sempat membeberkan isi chat dengan pengacaranya yang tidak mengakui menangani perkara 121/pdt.6/2017/pmpbr. “Bayangkan untuk bertemu anak yang saya kandung 9 bulan, saya harus membuat surat perjanjian di atas notaris yang biayanya harus saya tanggung. Bahkan keluh kesah dan rasa rindu kepada anak kandung yang hanya bisa saya tuangkan di media sosial, itupun dikenai somasi,” ungkap ibu muda ini.

Namun yang pang paling membuat hati Wen hancur adalah melihat video anak yang di upload pada media sosial. Dalam video tersebut Gwyn menyatakan tidak mau ketemu dengan dirinya karena ibunya miskin dan dia takut dibawa lari ibunya.

“Betapa hancurnya hati seorang ibu mendengar anak yang masih berusia 8 tahun takut ketemu dengan ibunya. Malahan ketika saya memvideokan anak saya sendiri, saya disekap tidak boleh keluar dari rumah,” ujar Wen berurai air mata.

Kini melalui pengacara barunya, Diana, SE.SH selaku kuasa hukum dari kantor Law Firm Yuherwan Lebonk menyatakan pihaknya telah melakukan langkah-lagkah hukum untuk memperjuangkan hak-hak kliennya. tersebut.

“Saat sekarang kita telah melakukan upaya hukum yaitu mengajukan gugatan pembatalan terhadap hak asuh anak ke Pengadilan Negeri Pekanbaru. Karena kita melihat hak-hak klien kita sebagai seorang ibu telah dilanggar. Jawal sidangnya tanggal 23 November 2023. Selain itu kita juga sedang mempertimbangkan untuk menempuh hukum pidana,” ujar Diana.

Lebih lanjut Diana juga mengatakan sangat iba melihat kliennya saat ini. Kerinduan Wen sebagai ibu kandung yang telah melahirkan, bertaruh nyawa untuk anaknya sudah tak tertahan. ***(mok)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Selasa, 24 Juni 2025

Pemkab Siak Sambut Mahasiswa KKN-PPM UGM

Mahasiswa KKN-PPM UGM akan berada di Siak. Kedatangannya disambut Pemkab.

Galeri
Minggu, 29 Juni 2025

Galeri Foto
Gemerlap MTQ ke-43 Riau, Pemkab Bengkalis Suguhkan Konsep Pesisir

Gemerlap MTQ ke-43 Riau, sebagai tuan rumah Pemkab Bengkalis suguhkan konsep pesisir. Berikut galeri fotonya!

Advertorial
Senin, 23 Juni 2025

Alhamdulillah, Seluruh Jamaah Haji Siak Selamat Tiba di Tanah Air

Seluruh Jamaah Haji Siak telah tiba di ttanah air. Kini di Batam dan besok terbang ke kampung halaman.

Advertorial
Kamis, 15 Mei 2025

Bupati Indragiri Hilir Resmi Kukuhkan Pengurus FJTI Masa Bakti 2025–2030

Bupati Indragiri Hilir Resmi Kukuhkan Pengurus FJTI Masa Bakti 2025–2030.

Galeri
Minggu, 22 Juni 2025

Keterampilan Bicara, Kekuatan Merawat: RAPP Latih Kader demi Generasi Sehat

Bersama Kader Posyandu, RAPP Bangun Harapan Anak Tumbuh Sehat dan Kuat dengan Coaching KAP

Advertorial
Kamis, 08 Mei 2025

Bupati Inhil Lepas 443 Calon Jemaah Haji Kloter BTH 07 dari Embarkasi Batam

Bupati Inhil Lepas 443 Calon Jemaah Haji Kloter BTH 07 dari Embarkasi Batam.

Berita Lainnya

Selasa, 08 Juli 2025

Indonesia Menuju Zero ODOL, BPTD Gencarkan Sosialisasi dan Akan Tindak Tegas Mulai Agustus


Selasa, 08 Juli 2025

Tim Satgas Karhutla dan Perusahaan Berjibaku Padamkan Karhutla di Mengkapan Siak


Selasa, 08 Juli 2025

Minta Pusat Bertindak, Massa KPPR Desak Konflik Lahan di Dumai dan Koto Garo Kampar Dituntaskan


Selasa, 08 Juli 2025

17 Kasus Karhutla, 22 Tersangka Ditangkap Polda Riau


Selasa, 08 Juli 2025

Pacu Jalur Rayon III Tepian Rajo Pangean Sukses, Tuah Keramat Bukit Embun Keluar Sebagai Juara


Selasa, 08 Juli 2025

5 Pembuang Sampah Ilegal di Dua Jaln Ditangkap, Warga Diberi Apresiasi


Selasa, 08 Juli 2025

Menari Bersama Dikha dan Ribuan ASN, Gubri Luncurkan #jalurstyle


Senin, 07 Juli 2025

Lapas Bangkinang Gandeng BNK Kampar Tes Urine kepada Petugas dan Warga Binaan


Senin, 07 Juli 2025

Dorong Inovasi dan Pembangunan, Bupati Bistamam Terima Audiensi Universitas Abdurrab


Senin, 07 Juli 2025

Terapkan Parkir Berbayar, Animo Warga Berolahraga di Venue Inhu Menurun


Senin, 07 Juli 2025

Indonesia Menuju Satu Sistem Digital: UNDP dan DEN Tandatangani Statement of Intent untuk Percepat Transformasi Digital


Senin, 07 Juli 2025

Lurah Air Hitam Maksimalkan Layanan Sampah, Jemput Langsung ke Rumah Warga


Senin, 07 Juli 2025

Program DAK Non Fisik, Dinas TPHP Bengkalis Tingkatkan Kapasitas Petani


Senin, 07 Juli 2025

PTPN IV PalmCo-Aiken Jepang Targetkan PTBg Cofiring Commisioning Akhir Tahun


Senin, 07 Juli 2025

Kehadiran Polisi di Malam Senin, Polsek Ukui Pastikan Situasi Kondusif


Senin, 07 Juli 2025

Perdana Pimpin Apel Senin, Bupati Afni Ingatkan ASN Tidak Cawe-cawe Politik


Senin, 07 Juli 2025

Bupati Inhil H Herman Ikuti Rakor Virtual Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri


Senin, 07 Juli 2025

Polsek Tanah Putih Gelar KRYD Lagi, Ciptakan Situasi Kondusif


Senin, 07 Juli 2025

Bangun Solidaritas, Capella Honda Ajak Bikers Honda Matic Rolling City


Senin, 07 Juli 2025

Indra Gunawan Eet Tolak Pembentukan Pansus Defisit Anggaran Rp1,7 Triliun