Riauterkini-PEKANBARU-
Active Case Finding (ACF) sebagai salah satu akselerasi program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) untuk meningkatkan penemuan kasus TBC undetected melalui upaya aktif mencari orang yang berisiko, bergejala dan melakukan deteksi.
Hari ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menggelar kegiatan ACF di wilayah Kecamatan Tenayan Raya yang bertempat di Taman Alam Mayang, Jum'at (25/4/2025).
Kepala Puskesmas (Kapus) Rejosari Mira Sushmita menyampaikan bahwa kegiatan ini ada dari vendor penyedia jasa mitra Kemenkes RI dengan dibantu Tim Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Staf Pegawai Puskesmas Rejosari.
Ia menjelaskan, “Kegiatan ACF ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi kasus TBC, mengurangi penyebaran penyakit, meningkatkan kualitas pengobatan dan pelayanan kesehatan serta mengurangi angka kematian akibat TBC. Untuk itu Dinas kesehatan Kota Pekanbaru melalui Puskesmas Rejosari melakukan pemeriksaan secara dini untuk mendapatkan sebanyak mungkin kasus TBC di Kecamatan Tenayan Raya.”
Mira juga menjelaskan ACF pada program TBC adalah pencarian kasus TBC secara aktif dan sistematis untuk mengidentifikasi pasien TBC yang belum terdeteksi atau belum mendapatkan pengobatan dengan terjun langsung ke masyarakat khususnya yang beresiko terinfeksi TBC.
“Caranya dengan serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan riwayat penyakit dan gejala, pemeriksaan tuberculin, serta pemeriksaan rontgen dada dengan menggunakan mobile X-ray secara gratis. Dengan adanya skrining ini diharapkan dapat menemukan pasien TB lebih cepat sehingga segera dapat diobati dan tidak menularkan ke orang lain,” jelasnya.
Selain itu, Kapus Mira Sushmita juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Kader Posyandu sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapat respon dari masyarakat.
“Alhamdulilah, berkat kerjasama yang baik, masyarakat di Kecamatan Tenayan Raya sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari pagi hingga siang, warga yang datang dan diperiksa screening Paru. Dari pagi saja sudah lebih dari 100 orang dari target kita 150,” pungkasnya.
Adapun sasaran peserta yang akan dilakukan Skrining adalah masyarakat dengan kriteria:
1. Kontak erat TBC (Orang yang tinggal serumah)
2. Kontak erat/tetangga penderita TB.
3. ODHIV (Orang dengan HIV/AIDS)
4. Penderita Diabetes Melitus (DM)
5. Bayi dan Balita Kurang Gizi/Gizi Buruk
6. Perokok Aktif
Bagi peserta yang mengikuti screening selain snack dan makan juga diberikan paket sembako untuk dibawa pulang.***(Rls)