Riauterkini-PEKANBARU-Memasuki penerimaan mahasiswa baru tahun 2024/2025, Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) kembali berbenah agar berbeda dari perguruan tinggi lain di Pekanbaru. Bahkan, kampus yang berdiri megah di Jalan Tuanku Tambusai tersebut juga telah bekerjasama dengan Yayasan Quantum Akhyar Institut (QAI) milik ustad kondang, Ustad Adi Hidayat (UAH).
Kerjasama itu sendiri bertujuan untuk membina sekaligus membentuk lulusan Umri menjadi sarjana yang tahfidz Al-Quran. Artinya, tak hanya dibekali dengan ilmu akademik saja, namun lulusan Umri juga dipastikan dapat pembekalan ilmu keagamaan, Al Islam Kemuhammadiyahan. Proses wisuda bagi para lulusan Umri nantinya juga dilakukan dua kali, wisuda tahfidz Al-Quran dan setelah itu wisuda sarjana.
"Itulah bedanya Umri dengan kampus-kampus lain. Dua tahun lalu kita punya tagline Tidak Ada Alumni Umri yang Tidak Bisa Baca Al-Quran, sekarang dan untuk dua tahun ke depan tagline itu sedikit kami ubah menjadi Sarjana Umri, Sarjana Hafidz Al-Quran. Untuk mewujudkan itu semua, tahun ini kami (Umri) sudah bekerjasama dengan yayasan milik UAH," ujar Wakil Rektor III Umri, Dr Djufrizal Syahri kepada riauterkini.com, Selasa (13/08/24).
Dia menuturkan, dengan adanya pembekalan ilmu keagamaan itu, diharapkan seluruh lulusan Umri senantiasa menjaga hafalan-hafalan Al-Quran yang sudah dipelajari serta dapat menjaga akhlak mereka ketika berkiprah di lingkungan masyarakat.
Djufrizal juga menjelaskan, saat ini Umri juga sudah menyiapkan beasiswa untuk mahasiswanya, baik itu mahasiswa baru ataupun mahasiswa on going yang sudah kuliah di Umri. Total beasiswa itu mencapai Rp 16 miliar yang berasal dari pemerintah, rekanan dan lain-lain. Beasiswa itu sendiri, sambungnya, akan dikucurkan lebih banyak kepada mahasiwa dari kalangan masyarakat kurang mampu. Apalagi menurutnya, hampir 30 persen mahasiswa Umri merupakan masyarakat kurang mampu, sehingga sangat membutuhkan sentuhan bantuan.
"Antara mutu dan pembiayaan harus seiring sejalan dan Umri tetap melihat sisi keluarga yang kurang mampu. Nantinya untuk penyaluran beasiswa kurang mampu itu, kami pun bakal melakukan kunjungan ke rumah-rumah mahasiswa penerima beasiswa, sehingga dapat memastikan beasiswa itu tepat sasaran. Kami tidak hanya memandang ke atas, tapi juga memandang ke bawah. Mudah-mudahan Umri juga bisa menjadi ladang dakwah, sehingga mencerdaskan rakyat Indonesia itu bisa kami penuhi," tegasnya didampingi Ketua BPH Umri, Prof HM Nazir, Kepala Kantor Humas dan Keprotokolan dan Hukum Umri, Anwar Siregar SH serta Kepala UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru Umri, Nolly MSn.
Sementara itu Kepala UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru Umri, Nolly mengatakan, hingga pertengahan Agustus 2024 ini, sebanyak 3.469 calon mahasiswa baru Umri sudah mendaftar. Namun masih dalam progres untuk mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Dijelaskannya, ada beberapa jalur pendaftaran yang disiapkan oleh Umri untuk menampung calon mahasiswa serta memberikan potongan biaya pendaftaran. Jalur-jalur pendaftaran itu yakni Jalur Muhammadiyah, Jalur Prestasi, Jalur Bakat dan Organisasi, Jalur Keluarga Umri, Jalur Kemampuan Bahasa Asing, Jalur Beasiswa Tahfidz Al-Quran dan Jalur Beasiswa Kader Muhammadiyah.
"Masyarakat juga bisa memilih jalur beasiswa yang terdiri dari kategori keluarga kurang mampu, prestasi akademik tertinggi di program studi dan jalur prestasi ekstrakurikuler. Bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi keluarga Umri bisa langsung mengakses http://www.umri.ac.id," paparnya.
Dia menambahkan, Umri telah memiliki 9 fakultas dan 32 Program Studi (Prodi). Salah satunya adalah Prodi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran yang baru dibuka dan diresmikan beberapa waktu lalu.***(gas)