Riauterkini- INDRAGIRI HILIR— Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mencatat sebanyak 313 lapak atau kios di Pasar Terapung Tembilahan hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat dini hari (10/10/2025).

Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 00.40 WIB dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.40 WIB, setelah lima unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Inhil diterjunkan ke lokasi. Kobaran api dengan cepat menjalar karena sebagian besar kios terbuat dari bahan kayu dan berisi barang dagangan mudah terbakar.

Kepala Dinas Disdagtri Inhil, H. Nursal, menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pendataan pascakebakaran sesuai perintah langsung dari Bupati Indragiri Hilir, yang memerintahkan agar segera dilakukan langkah cepat untuk mendata jumlah kios terdampak dan pedagang yang menjadi korban.

“Menindaklanjuti arahan Bupati Inhil, kami bersama tim gabungan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan terhadap jumlah lapak yang terbakar. Dari hasil sementara, tercatat ada 313 lapak atau kios yang habis terbakar, terdiri dari 74 lapak di sisi turap arah sungai dan 239 lapak di sisi Jalan Yos Sudarso,” ujar Nursal.

Sebelum proses pendataan dilakukan, Disdagtri terlebih dahulu melakukan koordinasi di lapangan bersama Pemerintah Daerah Inhil, aparat Kepolisian (KSKP Tembilahan), serta Babinsa, guna memastikan keamanan area dan kelancaran proses verifikasi data pedagang.

Ia menambahkan, koordinasi terus dilakukan dengan instansi teknis dan aparat keamanan untuk langkah penanganan lanjutan serta persiapan pemulihan aktivitas perdagangan masyarakat.

“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar proses pemulihan bisa berjalan cepat dan tepat sasaran. Fokus utama kami saat ini adalah mendata para pedagang terdampak dan menyiapkan langkah-langkah pemulihan pascakebakaran,” jelasnya.

Diketahui, kios-kios yang terbakar sebagian besar merupakan tempat usaha pedagang sayur, ikan asin, serta perabotan rumah tangga. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, sementara penyebab awal kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu kios.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Disdagtri berharap proses pendataan dan pemulihan dapat segera tuntas agar aktivitas perdagangan di Pasar Terapung Tembilahan dapat kembali berjalan normal.***(pto)