Riauterkini-BENGKALIS- Polres Bengkalis mengungkap kasus dugaan tindak pidana melakukan kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin yang memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Kebakaran tersebut membakar area seluas kurang lebih 100 hektar.

Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan melalui Kasat Reskrim Iptu Yohn Mabel mengatakan, kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari Bhabinkamtibmas Desa Pergam terkait kejadian kebakaran lahan di wilayah tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, tim Satreskrim Polres Bengkalis melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan bukti-bukti keterlibatan pihak tertentu.

“Walaupun sudah ada tersangka yang kami tetapkan, penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat. Luas lahan yang terbakar mencapai lebih kurang 100 hektar,” jelas Iptu Yohn Mabel didampingi Kanit Tipidter Ipda Fachri Mursyid, Sabtu (9/8/25).

Ia menegaskan, sesuai arahan Kapolda Riau, jajaran Polres Bengkalis berkomitmen melakukan upaya pencegahan hingga penegakan hukum secara tegas terhadap kasus Karhutla.

“Kami akan memberikan efek jera bagi para pelaku pembukaan lahan dengan cara membakar, khususnya di kawasan hutan,” tambahnya.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan dua tersangka berinisial MS(49) dan IJ(46), keduanya warga Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat. Mereka diduga membuka lahan untuk perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin, yang berujung pada terjadinya kebakaran masif.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mesin robin, selang, parang, excavator merk CAT, ember berwarna kuning, dan kayu pemancang.

Kapolsek Rupat turut membantu proses penyidikan untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat diidentifikasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku.***(dik)