Riauterkini-BENGKALIS- Suatu kegiatan bersama yang bertemakan "Revolusi Hijau" berhasil digelar dengan sukses di area Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara LAMR Kecamatan Mandau dan Himpunan Penggiat Alam (Hipam). Fokus kegiatan ini adalah penanaman bibit tanaman langka, seperti kulim, kempas, jelutung, dan meranti, sebagai upaya untuk memperkaya keanekaragaman hayati dan membangkitkan semangat menjaga alam.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sejalan dengan inisiatif "Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net-Sink 2030" yang dicanangkan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo. Inisiatif ini juga mendukung program "Riau Hijau" yang telah dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2021. Program ini mengusung tiga kebijakan utama, yaitu meningkatkan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, dan mendukung bauran energi dari sumber daya alam terbarukan.
Ketua Hipam, Rendi, menyatakan bahwa adopsi dan penanaman pohon langka ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan semangat revolusi hijau untuk menjaga keberlanjutan bumi Melayu.
Acara ini disambut dengan antusiasme oleh semua peserta yang hadir, dan Rendi mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut serta, termasuk bupati Bengkalis atau perwakilan, Camat Mandau, Lurah dan desa Kecamatan Mandau, Polsek Mandau, Koramil Mandau, PGN, Damkar Mandau, Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), PPA, serta berbagai instansi dan komunitas lainnya.
Kegiatan ini juga menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan ulang tahun ke-17 HIPAM. Semangat untuk menjaga dan melestarikan pohon yang ditanam begitu kuat, seperti yang diungkapkan oleh peserta dari IKM.
"Sayangi dan lestarikan pohon, jika tidak anda akan menyesal. Dan kami semua yang hadir disini akan menjaga dan melestarikan pohon ini. Hijaukan bumiku, karena disinilah kami hidup," ujar Marfit.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi dan semangat kebersamaan masyarakat dapat menjadi kekuatan besar dalam menjaga alam dan menggerakkan revolusi hijau untuk masa depan yang lebih baik.
Sedikitnya sebanyak 50 batang pohon langka yang ditanam. Sebuah pohon yang ditanam diharapkan dapat menjadi simbol perubahan besar dalam menjaga kehidupan di bumi ini.
"Semoga semangat revolusi hijau ini terus berkembang dan menginspirasi langkah-langkah berkelanjutan di masa depan," harap Rendi.***(dik/rls)