Rabu, 10 Juli 2019 15:30Cabe Mahal di Kuansing karena Petani Masuki Masa Paceklik
Mahalnya harga cabe merah di Kuansing, hingga
mencapai 100 ribu perkilo nya disebabkan petani saat ini tengah mengalami
masa paceklik.
Riauterkini - TELUKKUANTAN - Mahalnya harga cabe merah di Kuansing, hingga
mencapai 100 ribu perkilo nya disebabkan petani saat ini tengah mengalami
masa paceklik.
"Setelah kita tanya ke petugas di lapangan ternyata kalangan petani sedang
mengalami masa paceklik, maka harga cabe jadi mahal," ujar Kadis Kopindag
Kuansing, Azhar Ali, Rabu (10/7/2019) sore kepada riauterkini.com.
Diterangkan Azhar, memang saat ini harga cabe lebih mahal dari biasanya,
baik cabe merah maupun cabe rawit. Untuk cabe merah harganya kata Azhar
berkisar diangka 80 ribu rupiah. Sedangkan cabe rawit berkisar anatara
50-60 ribuan.
"Bukan 100 ribu perkilonya, tapi berkisar diangka 80 ribu rupiah. Dibanding
sebelumnya memang agak mahal, kondisi ini memang karena paceklik tadi,"
ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahalnya harga Cabe rawit dan cabe merah
ini dikeluhkan Ibu Rumah Tangga di Kuansing.
"Tak sebanding jika dibadingkan dengan harga sawit. Satu kapling lahan
sawit saja masih jauh kalah dengan 1 Ha kebun cabe," sebutnya
berkeluhkesa.
Menurut Sri, untuk cabe merah harga perkilonya tembus diangka 100 ribu,
sedangkan cabe rawit harga perkilonya mencapai 60 ribu rupiah.
Jika dibandingkan harga sawit menurutnya sangat tidak seimbang, karena
harga sawit perkilonya saat ini dikalangan petani hanya berkisar 950
rupiah." Bahkan ada juga dibawa itu," ujar Sri.
Dibandingkan sebelumnya, harga cabe ini kata dia memang cukup mahal
dihargai oleh para pedang.
"Biasanya, terjadi peningkatan harga ini karena terbatasnya persediaan
dikalangan petani. Atau karena terputusnya akses. Namun, akses kan tak ada
kendala, bisa jadi disebabkan persediaan yang terbatas," cetusnya.* (Jok)