Riauterkini-BENGKALIS- Pelayanan jasa penyeberangan roll on roll of (Roro) tujuan dari dan ke Air Putih (Pulau Bengkalis)-Sungai Selari (Pulau Sumatra) ternyata adanya sejumlah kendala di lapangan.

Hal itu diungkapkan Sunyoto, Nahkoda KMP Swarna Putri kepada awak media belum lama ini. Menurutnya kendala utama adalah terbatasnya jumlah armada yang beroperasi baik di Pelabuhan Air Putih Bengkalis maupun di Sei Selari.

“Hanya tersedia empat hingga lima unit kapal, dan itu pun tidak semuanya dalam kondisi prima. Sekitar 80 persen kondisinya bagus, sisanya mengalami kerusakan yang belum tertangani karena kendala keuangan perusahaan,” ujar Sunyoto.

Kemudian sambungnya, kondisi pelabuhan ditemukan tidak layak sandar. Saat ini, hanya Dermaga Roro NB2 Bengkalis dan NB2 Pakning yang dapat digunakan secara optimal. Sementara dua dermaga lain hanya mampu melayani muatan ringan, menyebabkan kapal bermuatan berat harus antre lebih lama.

“Kalau hanya muat ringan, yang berat tertinggal. Maka tetap kita kombinasikan. Tapi itu pun harus waspada karena keterbatasan pelabuhan bisa menyebabkan antrean panjang,” ungkapnya.

Selain persoalan teknis, Sunyoto juga menyinggung budaya antre di pelabuhan Bengkalis yang dinilainya masih rendah.

“Budaya antre di sini masih sangat payah sekali. Jadi maaf ngomong tidak semua yang mengerti dengan masalah antre. Ada yang mengaku kenal fulan, pejabat ini mereka tidak mau mengantre. Kasihan masyarakat yang sudah mengantre tapi terkendala sikap arogansi oleh individu yang mengaku-ngaku itu aparat, ini, itu terkadang itulah yang membuat di pelabuhan tidak kondusif," tegasnya.***(dik)