Riauterkini-DUMAI- Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga Bripka SS, seorang anggota Polres Dumai yang ditemukan meninggal dunia secara tiba-tiba di depan tempat hiburan malam Dream Box, Kamis pagi (10/4/2025).
Kejadian ini semakin menyita perhatian publik setelah video sang istri, Febri, menangis histeris dan menuntut keadilan, viral di media sosial.
Dalam rekaman berdurasi sekitar dua menit tersebut, Febri terlihat sangat terpukul. Dengan suara terbata dan penuh emosi, ia berulang kali menyampaikan bahwa dirinya yakin kematian suaminya mengandung kejanggalan.
Ia mempertanyakan alasan mengapa orang-orang yang terakhir bersama suaminya tidak segera memberikan kabar, serta menyebut sang suami tidak memiliki riwayat penyakit.
“Suami saya berangkat kerja dalam kondisi sehat, tapi paginya saya mendapat kabar dia sudah tak bernyawa dengan mulut berbusa. Saya tidak ikhlas, saya ingin semua ini diungkap,” ucap Febri kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).
Lebih lanjut, Febri mengungkapkan rasa curiganya terhadap orang-orang yang terakhir bersama Bripka SS. Ia juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas siapa saja yang berada di lokasi saat kejadian dan meninjau rekaman CCTV dari tempat hiburan tersebut.
“Saya mau tahu siapa teman-temannya malam itu. Kenapa mereka meninggalkan suami saya sendirian dalam kondisi seperti itu?” katanya penuh harap.
Dia sangat terpukul dengan pemberitaan yang menyatakan meninggal dunia karena over dosis.
Kondisi Bripka SS saat ditemukan juga menambah misteri, di mana dalam video yang beredar tampak ia duduk lemah dengan kepala terkulai dan busa keluar dari mulutnya.
Banyak pihak menduga ada unsur peracunan dalam kasus ini, apalagi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sosok Bripka SS di Mata Warga
Bripka SS dikenal sebagai pribadi yang santun dan dermawan. Ia meninggalkan seorang istri dan seorang anak berusia lima tahun.
Di rumah duka yang berada di Gang Sentul, Kelurahan Rimba Sekampung, suasana penuh haru terlihat saat Febri menemani jenazah suaminya.
Beberapa warganet turut menyampaikan kesedihan dan kesan positif terhadap almarhum. Seorang pedagang sarapan, Nurhalimah Bella Yunita, menuturkan bahwa Bripka SS adalah pelanggan tetapnya yang dikenal sopan dan ramah.
“Saya benar-benar kaget dan sedih. Orangnya baik, gak pernah banyak bicara tapi selalu menghargai orang lain,” ujarnya.
Komentar serupa juga datang dari akun Sabrina Hatanti yang pernah merasakan kebaikan hati Bripka SS. “Dia pernah bantu saya waktu ada masalah hukum. Saya sampai sekarang masih gak percaya dia sudah tiada,” tulisnya.
Dugaan Peracunan dan Desakan Publik
Curiga dengan kondisi korban saat ditemukan, masyarakat mulai berspekulasi bahwa Bripka SS mungkin menjadi korban peracunan.
Hal ini diperkuat oleh komentar warganet yang mendesak agar pihak berwajib segera mengusut secara menyeluruh penyebab kematian.
“Semoga pelaku segera ditangkap. Ini bukan kematian biasa,” tulis seorang pengguna media sosial, Anastasia Pakpahan.
Sementara itu, Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata, telah membenarkan bahwa Bripka SS merupakan anggota aktif di jajaran Polres Dumai.
Ia menegaskan bahwa hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan maupun overdosis narkoba.
“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi penganiayaan ataupun penyalahgunaan narkotika. Namun, kami tetap akan melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolres.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kehilangan salah satu anggotanya dan memastikan bahwa institusi kepolisian akan mendukung penuh pengungkapan kasus ini.***(had)