Riauterkini-SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak mampu menekan angka stunting di wilayahnya hingga turun 11,6 persen dari 22 persen menjadi 10,4 persen pada 2023.

Wakil Bupati Siak Husni Merza mengatakan, pemkab Siak sempat menduduki peringkat ketiga terbawah, namun berkat kerja keras semua pihak angka stunting bisa ditekan.

“Angka tersebut berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (KSI) yang dilakukan oleh kementerian kesehatan tahun 2023. Alhamdulillah, Siak menunjukkan penurunan tertinggi dari 12 Kabupaten/kota di Riau,” kata Wakil Bupati Siak Husni Merza, Jumat (3/5/24).

Husni mengatakan, hasil ini berbanding terbalik dengan hasil Survei Standar Gizi Indonesia (SSGI), yang menunjukkan Siak 3 besar terbawah.

Survei dari SKI ini kata Husni dilakukan 4 tahun sekali, Survei ini hanya dilakukan 4 tahun sekali. Untuk itu, di tahun SKI tidak mengeluarkan rilis, maka digunakan SSGI.

“Strategi penurunan stunting ini, kita kerahkan semua kekuatan baik dari pemerintah, PKK, kader posyandu, dan yang paling membantu keterlibatan perusahaan, kita minta perusahaan-perusahaan yang ada anak stunting di wilayah kerjanya terlibat aktif menurunkan stunting ini,” ujarnya.

Husni mengatakan, setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah menangani masalah stunting.

“CSR mereka kita arahkan ke sana, 3 bulan pertama jika kita menemukan anak itu stunting kita minta intervensi, kasih dia gizi dan asupan makanan tambahan yang punya standar. Anak stunting itu harus memakan sesuai dengan rekomendasi kesehatan. Contoh, anak yang mengalami stunting harus makan ini, makan itu, itu harus dari rekomendasi dulu,” terangnya.

Husni mengatakan, pemkab meminta ke perusahaan tidak dalam bentuk uang, melainkan bentuk barang yang sudah ditentukan.

“Barang itu, diserahkan ke kita, kemudian kita serahkan ke anak yang mengalami stunting yang sudah kita dari awal, “ tetangga wabup.

Husni mengatakan, jenis barang yang diberikan ke anak penderita stunting, seperti susu khusus untuk anak stunting, telur, biskuit dan makanan lainnya.

“Peran sejumlah OPD juga kita libatkan, untuk penanganan kasus stunting ini,” katanya.

Ke depan kata Husni, strategi yang dinilai berhasil ini akan diperkuat lagi, agar anak-anak stunting di Siak benar-benar tidak ada lagi.***(adji)