Riauterkini-PEKANBARU-Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menyelenggarakan Malam Anugerah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Smart Awards 2023, Rabu (13/12/23) malam. Penghargaan itu sendiri merupakan apresiasi terhadap kelompok terbaik mahasiswa UMRI yang telah mengikuti KKN di dalam kota, di luar kota dan di luar negeri. Selain penghargaan untuk mahasiswa KKN, dosen-dosen yang berprestasi pun juga mendapatkan penghargaan.
Menurut Rektor Umri, Dr Saidul Amin, dari proses KKN yang telah dijalani oleh para mahasiswa, mahasiswa KKN pun diharapkan bisa menciptakan kreasi dan inovasi. Selain itu, mahasiswa KKN Umri diharuskan dapat menguasai bahasa asing, apalagi Umri juga sudah membuka KKN di luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.
"Acara KKN Award ini memiliki dua makna, kita berbicara tentang masa lalu dan makna kedua kita berbicara tentang masa depan. Saya setuju jika kita bisa menciptakan banyak kreasi dan inovasi untuk KKN dari tahun ke tahun. Saya menyarankan ke depan, Umri bisa melakukan KKN ke negara-negara yang bahasanya berbeda dengan Bahasa Indonesia. Mahasiswa KKN perlu meningkatkan keterampilan, agar bisa menguasai bahasa asing," ujar Saidul Amin disela pembukaan Malam Anugerah KKN Smart Awards 2023 tersebut.
Mengenai hal itu, Saidul pun berencana tahun depan mahasiswa Umri bisa melaksanakan KKN di Moro, Mindanao, Filipina. Dia menilai, Suku Moro di Filipina mengaku sebagai orang Melayu. Namun nyatanya suku tersebut tak lagi pandai berbahasa Melayu dan hanya pandai berbahasa Tagalog serta Inggris.
"Oleh sebab itu ini merupakan tantangan bagi mahasiswa KKN Umri agar melakukan KKN ke sana (Moro, Filipina). Kalau KKN di Malaysia, budaya hampir sama, bahasanya juga hampir sama dengan kita (Indonesia). Jadi ke depan kita coba KKN di Moro, Filipina. Kita ingin mahasiswa Umri menguasai bahasa asing. KKN Umri harus berbeda dengan KKN yang lain," tuturnya.
Rektor menambahkan, ke depan, Umri pun harus bisa menjadi Digital University. Apalagi, sambungnya, tantangan global yang dihadapi ke depan juga semakin luar biasa beratnya. Untuk itu, dia menilai, mahasiswa sebagai generasi muda harus menggali potensi yang ada agar menjadi pemenang dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan ini.
"Hari ini orang sudah semakin galau menghadapi kehidupan. Di Malaysia saja, di SPBU nya, untuk pelayanan isi bahan bakar kendaraan bukan lagi dilakukan oleh pegawai SPBU. Mereka pakai sistem komputer. Jadi masyarakat yang mengisi sendiri bahan bakar kendaraannya masing-masing. Menurut para peneliti, dengan sistem digitalisasi, akan ada 100 juta orang yang menganggur karena profesi mereka sudah digantikan oleh mesin dan robot. Dengan begitu kita perlu meng-upgrade kemampuan yang kita miliki agar tidak digantikan oleh mesin ataupun robot," sebutnya.
Di lokasi yang sama, Ketua LPPM Umri, Dr Aidil Haris lebih memperhatikan kondisi KKN di pedalaman Provinsi Riau. Sebab, berdasarkan pengalaman para mahasiswa Umri yang telah melakukan KKN, di desa-desa pedalaman di Bumi Lancang Kuning, masih banyak ditemukan jalanan berlubang, jembatan penyeberangan yang rusak hingga kebakaran hutan dan lahan. Kondisi itu bahkan menurut Aidil jauh terasa mistis dan menyeramkan dibandingkan suasana KKN di Desa Penari, Banyuwangi, Jawa Timur yang dulu sempat viral.
Sementara itu, di malam penganugerahan KKN Smart Awards tersebut, turut di launching pula sistem informasi pengabdian masyarakat berupa situs myresearch.umri.ac.id. Kemudian kelompok mahasiswa peserta KKN beserta sejumlah dosen berprestasi, juga diberi penghargaan. Para penerima penghargaan itu yakni kategori tereksis diraih oleh Kelompok KKN Internasional, kategori terkreatif dan inovatif diraih oleh Kelompok 70 KKN Desa Jorong Bukik Kambuik, kategori video cinematik terbaik diraih oleh Kelompok 63 KKN Desa Sibabat, kategori kelompok terisolir diraih Kelompok 18 KKN Desa Sungai Rambai.
Selanjutnya kategori kelompok terbaik dalam kota, juara I diraih oleh kelompok 11 KKN Kelurahan Tuah Negeri, juara II diraih oleh kelompok 6 KKN Kelurahan Bandar Raya dan juara III diraih kelompok 8 KKN Kelurahan Labuh Baru Timur. Kemudian kategori kelompok terbaik luar kota, juara I diraih oleh kelompok 70 KKN Desa Bukik Kambuik, juara II diperoleh kelompok 63 KKN Desa Sibabat dan juara III diperoleh kelompok 5 KKN Desa Langsat Permai.
Lalu pada kategori DPL terbaik dalam kota, dimenangkan oleh Norra Isnasia Rahayu SE MSA, sedangkan DPL terbaik luar kota diperoleh Neng Sholihat Mpd. Sementara pada kategori dosen berprestasi, penghargaan diberikan untuk tiga kategori, yaitu kategori dosen dengan Sinta score tertinggi, kategori dosen paling produktif publikasi internasional dan dosen paling produktif publikasi nasional.
Untuk kategori dosen dengan Sinta score tertinggi, juara I didapatkan oleh Zul Azmi SE Msi dari Prodi S1 Akuntansi, juara II diraih oleh Dr Jufrizal Syahri dari Prodi S1 Kimia dan juara ke III diraih oleh Harun Mukhtar Mkom dari Prodi S1 Teknik Informatika. Kategori dosen paling produktif publikasi internasional, juara I dimenangkan oleh Dr Jufrizal Syahri dari Prodi S1 Kimia, juara II diraih Ir Ahmad Kafrawi Nasution dari Prodi S1 Teknik Mesin serta juara III diraih Romi Fadli Syahputra Msi dari S1 Fisika. Kategori dosen paling produktif publikasi nasional, juara I diperoleh Zul Azmi SE Msi dari Prodi S1 Akuntansi, juara II diraih oleh Muhammad Ahyaruddin SE dari Prodi S1 Akuntansi dan juara III diterima oleh Harun Mukhtar Mkom dari Prodi S1 Teknik Informatika.***(gas)