Sabtu, 9 Pebruari 2019 16:46Dua Mobil Operasional Dibakar Warga, Situasi PT.CSS di Inhu Kembali Kondusif
Sempat terjadi kerusuhan antara PT
Citra Sumber Sejahtera (PT.CSS) dengan warga dua desa di Inhu. Dua mobil dibakar. Kini situasi kembali
kondusif.
Riauterkini-RENGAT-Pasca kerusuhan yang terjadi akibat konflik antara PT
Citra Sumber Sejahtera (PT.CSS) dengan warga Desa Pauh Ranap dan Pesajian
Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Situasi kembali
kondusif.
Kembali kondusif nya situasi di PT.CSS yang sebelumnya sempat terjadi
kerusuhan akibat konflik dengan warga Desa Pauh Ranap dan Pesajian hingga
mengakibatkan dua unit mobil operasional perusahaan hangus terbakar,
disampaikan Kapolres Inhu AKBP.Dasmin Ginting melalui selulernya Sabtu
(9/2/19).
"Situasi terkini sudah kondusif, untuk menjaga situasi dilapangan satu
peleton personil Polres Inhu telah diturunkan sekaligus melakukan patroli,"
tegasnya.
Untuk menyelesaikan konflik sengketa lahan yang menjadi pemicu kerusuhan,
Polres Inhu bersama instansi terkait telah mengagendakan pertemuan para
pihak yang bersengketa pada hari Kamis mendatang di Pemda Inhu. Serta
melakukan himbauan kepada masyarakat dan pihak perusahaan, agar sama-sama
menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.
"Mari semua pihak kedepankan dialog dan musyawarah, untuk win win solutions
atau segala permasalahan terkait diselesaikan melalui berbagai jalur hukum
yang ada dan agar masyarakat jeli. Sehingga permasalahan tersebut tidak
dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk kepentingan," imbau nya.
Ditambahkan Kapolres Inhu AKBP.Dasmin Ginting, walau tidak ada korban jiwa
dalam konflik yang berujung kerusuhan hingga terjadi nya pembakaran aset
perusahaan, pihaknya mengingatkan bahwa semua pelanggaran hukum yang
terjadi akan dilakukan tindakan dengan memperhatikan dinamika lapangan.
Untuk diketaui, kerusuhan yang terjadi akibat konflik sengketa lahan antara
PT.CSS dan warga Desa Pauh Ranap dan Pesajian terjadi pada Jumat (8/2/19)
sore. Dimana dua unit mobil operasional PT.CSS jenis Ranger BM 9572 AQ dan
Strada BM 8072 TA dibakar sekelompok massa yang sebelumnya melakukan
perusakan menggunakan kayu dan besi.
Aksi warga ini terjadi akibat perusahaan perkebunan akasia tersebut tak
kunjung memberikan jawaban, terhadap aksi yang dilakukan warga sehari
sebelumnya terkait penyerobotan lahan milik warga yang dilakukan
perusahaan. Emosi warga memuncak karena pada aksi unjuk rasa di hari kedua
tersebut, belum juga mendapat jawaban dari perusahaan maupun pemerintah
daerah. Padahal ratusan warga dari dusun IV dan dusun V Desa Pauh Ranap
serta warga dusun estafet Desa Pesajian memiliki legalitas kepemilikan
lahan yang diterbitkan pemerintah setempat. *** (guh)