Riauterkini-RENGAT-Resmi sudah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) memlliki Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri, setelah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia memberikan izin penggabungan tiga perguruan tinggi yang ada di Inhu menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri yang memiliki kekhususan tersendiri, dengan memiliki prodi Agribisnis Pertanian Untuk Daerah Aliran Sungai.

Izin penggabungan tiga perguruan tinggi yang ada di Inhu menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri, tertuang dalam keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tertanggal 16 Agustus 2022 dengan nomor 585/E/0/2022 tentang izin penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE), Sekolah Tinggi Teknologi Indragiri (STTI) dan Akademi Kebidanan Indragiri. Menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Indragiri.

"Untuk keputusan nya dikeluarkan pada tanggal 16 Agustus 2022, sementara salinan keputusanya dikeluarkan pada tanggal 18 Agustus 2022," ujar Hendri A Saleh Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri, Inhu kepada riauterkinicom Rabu (31/8/22) melalui selulernya.

Diungkapkan Hemdri A Saleh Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri, Inhu bahwa Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri, Inhu ini memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan dengan perguruan tinggi lainya yang ada. Dimana Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri, Inhu ini memiliki prodi Agribisnis Pertanian Untuk Daerah Aliran Sungai.

"Walaupun di UIR ada Agribisnis, di UNAND ada Agribisnis, di Universitas Jambi ada Agribisnis, berbeda dengan kita. Jauh berbeda. Kita ini khusus Agribisnis Aliran Sungai, karena masyarakat Inhu ini terbanyak berada di daerah aliran sungai," ungkapnya.

Ditambahkanya, intinya adalah dengan adanya Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri, Inhu ini salah satunya yang menjadi program utama adalah mewujudkan bagaimana menjadikan Inhu cemerlang, masyarakat sejahtera.

"Sehingga masyarakat terutama pemuda pemuda lulusan SLTA yang masuk kesana, betul-betul kita didik. Karena rata-rata orang tuanya punya kebun, baik sawit, karet maupun komoditas pertanian lainya. Jadi kedepan, lahan-lahan yang belum ditanami dapat ditanami Holtikultura, palawija dan sebagainya tapi khusus untuk daerah aliran sungai yang tidak ada di ajarkan dimanapun perguruan tinggi. Karena struktur tanahnya berbeda," tegasnya.

Agribisnis Aliran Sungai ini juga merupakan yang pertama di Asia Tenggara, karena waktu visitasi dipersyaratkan untuk mencari perbandingan dari beberapa perguruan tinggi yang mempunyai ciri khas masing-masing.

"Jadi diambil perbandingan dari beberpa perguruan tinggi, dicari dan ditelaah ciri khasnya apa, lalu kita tidak boleh sama dengan itu. Kalau sama dengan mereka, maka kita tidak disahkan. Kita disahkan dan disetujui karena ciri khas kita berbeda, karena kita Daerah Aliran Sungai," jelasnya. *** (guh)